Posts

Showing posts from 2014

Siapa Yang Meminta?

nggak ada yang meminta akan jadi begini. jangan tatap aku dengan tatapan itu. jangan berbicara seolah olah akulah yang memulainya. jangan lakukan itu padaku. bukan aku yang memintanya. kaukira aku senang? nggak, aku nggak senang. aku nggak senang dengan kondisi ini. nggak ada yang senang menjadi beban. ya, aku tau betul isi kepalamu. sudah kausiratkan dengan baik. sampai-sampai aku mampu memahaminya. maksud tiap kata katamu, semuanya. aku lebih dari paham posisiku. apa kau mau menggantikanku? jangan hanya mengucap kata kata seperti itu. itu menyakitiku. kata katamu, memperjelas posisiku. siapa yang meminta. jadi aku.

maaf saja tak cukup

Menunduk. Menangis. Mengusap ingus. Menangis lebih keras. Mendengar. Menangis. Napas tercekat. Tenggorokan kering. Tersengal-sengal. Semakin menangis. Mendengar samar-samar. Menahan tangis. Napas tak karuan. Dada semakin sesak. Air mata meleleh di sudut mata. CUKUP! teriak batinnya. Menggigit bibir bawah. Memejamkan mata. Sakit kepala. Tak mau mendengar lagi.  Ya, aku beban. Maafkan aku. Maafkan aku. Maafkan aku.

it, there.

Ia menatanya lagi untuk kesekian kalinya, mencoba membuatnya serapi mungkin. Ia memutarinya--bolakbalik--hanya memandangi dan sesekali menggesernya sedikit. Ia menggaruk tengkuk, masih merasa ada yang salah dengan apa yang ada di hadapannya. Ia tak sanggup lagi untuk bermalam sekali lagi tanpa tidur. Dirinya sudah terlalu lelah. Diempaskannya tubuh mungil itu ke sofa. Malam pun segera menyelimutinya dengan lelap. --- Ia heran. Jendela itu terbuka lagi. Entah siapa yang membukanya, atau bahkan dia sendiri...Ia sama sekali tak ingat. Ia menatap ke meja--pupil matanya melebar. Susunannya sempurna seperti yang Ia inginkan. Sama seperti bayangannya. Ia berpikir betapa jeniusnya dia. Bahkan, Ia tak ingat kapan menatanya. Mungkin semalam Ia terlalu lelah. Memang, akhir-akhir ini banyak hal aneh yang Ia tak sempat mengingat kapan Ia melakukannya--dan terjadi. Apa tekanan pekerjaan ini yang membuatnya menjadi kurang waras? Ya, mungkin Ia harus ke psikiater atau ke dokter syaraf. --

Rasuk

Oke, lupakan soal foto-fotoku yang hilang. Seriously whatever. (mungkin nggak terlalu 'whatever' juga... sigh ) Hmmm, at some point, I feel like I just can't handle this thing. Everything is going so wrong and suddenly turn so bad. Where can I start over? I found a dead end. Yeah, maybe I'm just too tired.  Apa yang bisa kamu lakukan ketika...hmmm, ketika  ada sesuatu yang hidup di tubuhmu. Perlahan, menggerogoti mental dan fisikmu. Mencuri aktivitas serta keceriaanmu? That's my story. And now, this story begin. Selalu, tiap pagi kutatap kapsul-kapsul itu di telapak tanganku. Kapsul-kapsul yang perlahan turun melalui kerongkonganku, dengan sangat lembut. Entah sampai kapan aku akan membiarkannya merasuki tubuhku. Entahlah. Rasanya aku entah berada di mana. Dia berteriak-teriak, menjerit, meruntuhkan kesadaranku. Aku terkoyak di atas dipan, menahan segala perasaan sakit yang teramat. Air mata pun berlinang. Tubuh terkoyak, hancur, tak berday

What happened to this blog?!

OMG. Everything is gone. My photos. What can I say for this? After several months I didn't open this blog, all of my photos suddenly dissapear. dmmt.

A Beautiful Surprise

 Thanks to SITH 2014, you are awesome! Special thanks to our ketang , M.Farhan Maulana I love you fellas!

Cerita Absurd Masa SSDK

Heyho! Kembali lagi ke ke absurd an duniawi dari secuil kehidupan orang aneh~ Tanggal 18-20 bulan Agustus kemaren, aku dan kawan-kawan mengikuti training SSDK (semacam training tips sukses perguruan tinggi gituu) yang diadain di kampusku. Trainingnya seru, trainernya baik hati dan lucu bingit wkwk, pokoknya asik deh! Nah, di satu pertemuan, trainernya ngadain games kocak, yaituu>> SAMBUNG KALIMAT. Baru denger judulnya aja udah bikin aku berimajinasi liar :))) Sambung kalimat nih teknisnya, bikin satu kalimat, trus dioper ke temen sebelah. Ngular, sampe kertasnya balik lagi ke kita. Entah cerita apa yang akan muncul, pokoknya misteri banget lah! hahah xD Pada akhirnya, beginilah yang aku tulis pertama: Pada suatu hari yang sangat menegangkan , sebuah kota sedang mengalami penjarahan. Kan udah keren banget tuh! Trus aku operin ke temen sebelah. Sampe waktu habis dan kertasnya nyampe ke aku lagi, buset dah...ceritanya bikin aku ngakak gak berhenti xD gini nih ceritanya:

Hazel Eyes (2)

Rintik hujan perlahan membasahi naungan pohon trembesi. Aku berjalan, memerhatikan langkahku, berusaha melupakan apa yang terjadi akhir-akhir ini. Senyumnya kian pudar dari memoriku--dan menurutku itu pertanda bagus. Aku akan segera lupa padanya. Ya, segera . Bising dari sahut-sahutan para mahasiswa memenuhi koridor. Aku tak begitu peduli dengan mereka, toh aku juga tak kenal. Kupercepat langkahku sambil tak memikirkan apapun. Tiba-tiba pundakku ditepuk. "Mairaaa!"    "AH!" "Mau kemana nih?"    "Mau ke perpus, Za." "Ohhh, ikut yaaah? Sekalian deh aku lagi pengen cari buku referensi!"    "Yaa, boleh." Sepanjang jalan, Azalea terus menerus mengoceh ini-itu. Kesimpulannya, dia sedang kangen dan ingin bertemu seseorang. Kebalikannya, aku sedang menghindari seseorang. Secara harfiah . Kami satu kampus, dan memang peluang untuk bertemu dengannya memang ada. Aku tak ambil pusing, toh kami beda fakultas. Hidupku mas

Hazel Eyes

Sudah cukup. Lebih dari cukup. Aku tak sanggup lagi meneruskannya. Aku akan berhenti disini, diantara gugurnya dedaunan trembesi. Kuremas dadaku kuat-kuat. Menahan segala perasaan yang ingin tumpah ini. Ya, aku bodoh. Bodoh. Mungkin lebih dari bodoh, aku tolol . Aku tolol karena membiarkan semua perasaan gila ini menyeruak keluar. Aku cuma berkhayal. Kugigit bibir bawahku sambil mengeluarkan MP3 player dari saku. Kukeraskan suaranya hingga batas maksimum, hingga aku tak mampu mendengar hati kecilku menangis dan menjerit. Maira, apa yang kau pikirkan... Mungkin ini adalah titik dimana aku berada di ruang yang tersempit didunia. Kuhela napas panjang. Bayangannya pagi itu, terasa begitu jelas. Ia dengan cardigan cokelatnya, mata itu--mata hazel --dan rambut kemerahan ditimpa sinar matahari, begitu jelas di benakku. Aku yakin dia melihatku. Aku bisa merasakannya. Oh Tuhan, aku tersiksa. Aku hanya berpura-pura mengobrol dengan Nina, seolah-olah tak menyadari kehadirannya. Ya, aku mu

Whoa! Just, whoa.

Image
Sudah bulan Agustus! Subhanallah banget nget nget! Kejadian demi kejadian berlalu, and I've learned many things....well done . DREAM, BELIEVE, MAKE IT HAPPEN! Pertama yang cuma sekadar tulisan tangan, kini jadi kenyataan. Allah SWT ada, dan nyata. Bagaimana jika hambanya bersungguh-sungguh akan sesuatu, hingga Dia mengabulkannya.Walau dibarengi ujian mental yang nggak terkira, Dia hanya ingin menguji kita. Subhanallah. Nggak nyangka, foto yang diambil 23 Desember 2013......di depan fakultas yang aku impikan....sekarang jadi fakultasku.... :"") visit SITH-S (23-12-2013) BISMILLAH! Semoga dengan petunjuk dari Allah SWT, aku dapat dimudahkan kuliah disana! Bandung, I'm coming!!

Wishing My Daydreams Will Come True

Beh, panjang banget yaa judulnya -__- Entahlah deh ya, tapi begitulah (?) Semoga bulan Juni ini berkah dan bulan Juli bahagia ...Aamiin... Mungkin kayaknya aku masih jauh, tapi semua itu mungkin aja kok kalau diperjuangkan :') Bismillahirrahmanirrahiim... #fightforlife

Dia, aku, diam

Hari ini apa yang dipikirkannya? Semua pertanyaan itu tetap sama seperti pertamakali kami berjumpa. Juga tetap sama, tak pernah terjawab karena hanya melayang layang dipikiranku. Dia sosok yang sangat kukagumi. Pendiam, misterius! Sejauh ini aku hanya bisa memikirkan cara tersamar untuk mendekatinya. Tentu saja agar Ia tak tahu! Kadang, munafik juga bila terus menerus begini. Tapi aku tak sanggup, tak siap bila harus menggoreskan sesuatu pada hatinya--mengiriminya pikiran pikiran tak perlu yang justru... merepotkannya? Haaaah, kadang memang letih bila begini terus. Bukan tipeku untuk meredam emosi. Tapi...aku belum siap! Aku belum siap melihat hal lain darinya! Malah, bisa bisa aku dibuat kebingungan oleh responnya. Oke, jadi rencana ini tetap pada semula. Aku, Dia, dan kekagumanku padanya. Inginku marah, tapi, aku sudah menganggapnya angin lalu. Aku cukup dan merasa cukup. Mencintainya, dan hanya aku saja yang perlu tahu. Kalian, nggak usah. Lacuptea

Hanya Bisa Dilirik?

Kulirik saja. Nafasku tercekat. Kuhembuskan nafas kuat-kuat. Dadaku sesak. Mungkin kini mukaku telah memucat. Pasi. Kulirik sekali lagi. Waktu serasa lambat. Perwujudan waktu relativitas bila kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Mungkin kecepatan aliran darahku? Cuma bisa kulirik saja. Aku nggak bisa berjanji untuk berhenti. Entah waktu sudah melambat atau mencapai titik nol, entah. Mulutku tetap terkatup rapi ditempatnya. Tak ada suara. Dan lagi lagi tetap lirikan saja. Tak pernah terlihat. Suara bising memecah suasana. Tetap saja, pikiranku hening. Mengatup seperti mulutku. Kucoba menampik rasa takut, dan rasa rasa lain yang membuncah di dada. Kubuka mulutku... dan Ia pergi. Bodohnya aku.

nggeje malem-malem, halal kan :b

capek seharian nata kamarr ((aagh)) baru selesai jam setengah 9 malem tadi, dan .... tadaa kamarku sudah berubah tatanannya :") padahal sebelumnya cuma bisa berkaca-kaca ngeliat kehancuran pas ongoing mindah-mindah mebel...huah :D ((like a boss)) sekarang..malah leyeh-leyeh gakbisa tidur, woiiii besok sekolah! --ey whatever dahh-- sedang terserang insomnia jadi gendengnya kumat...hehehe oya btw, sudah beberapa hari ini ada kucing beranak pas di plafon kamarku. duoooh, tengah malem gitu bunyi-bunyi "miw-miw" sumpah eh berisik banget -______- mau gimana lagi deh kasian juga tuh ibu pus. dan ini aku ngepost entry ini benerbener males pake kaidah penulisan yg baik dan benar. ((emang pernah ya???)) Okedeh cin, cuma itu yang mau aku ceritain buat hari ini! Salam teror XD wkwkwkwk xixixixi ((alay dah))

on the way to dream

Image

mati

Mati. Kematian. Kata yang tak ingin tercantum dalam memori. Dalam kehidupan. Kematian, keadaan dimana terpisah, namun takkan dapat bertemu lagi selamanya. Kematian, jurang dalam, gelap, menyesakkan. Kematian, kapan akan menjemputku? Berjumpa, bertemu. Bukan suatu kebetulan. Mati. Kematian. Juga bukan suatu kebetulan. Apa yang sebenar benarnya diharapkan?

resah

Hujan deras mengguyur hingga langit memutih. Akankah aku hidup hingga esok hari? Hai apa kabar? Apakah kau baik-baik saja disana? Ketika perlahan tetesan rindu itu mengetuk pintu hatiku, aku ingin bertemu . Keadaan akhir-akhir ini tak menentu. Sungguh aku hanya manusia. Yang kadang tak tahu bila ada perasaan apa yang mengintip didalam hati. Entah, aneh. Hujan hari ini membawa serta teriakan langit. Menggelegar, mengagetkan pucuk-pucuk bunga krisan yang basah. Akankah kita bisa bertemu?

quote

"never feel bad cause there's always someone whom has problem more than ever you have and never feel alone cause you have a family and even you want or not they care enough about you , you have everything that human needs eyes , hands, feets , we are not more than those who havnt eyes or feets or hands ! we are all same and God made us , we must be hopeful and live a great life as we can because we can do it if we want , no matter what happens we must always be strong and face all of the troubles life is exactly the opposite of school  in school teachers teach you then you have an exam in it  but in life  there is the exam  then you will learn from it  don't let the lessons go away  learn from them and make them to be the start of new adventure  if we wont make mistakes then  we wont learn anything :) " Chat from Marine Mabast, my friend from Iran. Thankyou, its touching :")