Posts

hello september!!! (yearly recap 1/2)

whoa, whoa... 2023 slow down please ahahaha ga kerasa tiba-tiba 1 september aja dong! udah memasuki 3 bulan terakhir 2023 TT.  2023 banyak syukurnya, terutama syukur sehat dan rejeki dari Allah :) Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Barakallah   here's some recap for my 2023 so far...  Januari      Tahun baruan kali ini di Tulungagung lagi. Somehow seneng aja di Tulungagung karena semua pada kumpul... kalo di Surabaya, yah anyep pasti gaakan ada bakar-bakaran karena semua mager wkwkwk xD. Baru tanggal 2 udah ada kejadian kelelep di kolam renang kotor banget, jadilah langsung sakit karena airnya ga sengaja ketelen lol. Tanggal 5 udah caw ke Surabaya, Alhamdulillah sempet ketemuan sama Nyan yg udah lama ada di Korea. Ada Kundud juga! Hari itu main di TP trus mampir juga untuk pertama kalinya ke KKV. Yah jalan2 lumayan seru wkwkw. Besoknyaaa, ketemuan sama Fia!! Yeyyy finally after years :') so happy! Malemnya langsung balik Bandung. Alhamdulillah progres pembangu

doa doa yang dipanjatkan di akhir tahun

hai! XD ketemu lagi di akhir tahun 2022!  aku mau cerita nih sedikit summary hal-hal menakjubkan tahun ini...hehehe Alhamdulillah, Allahuakbar .......tahun ini tahun yang sangat amazing, penuh kejutan, dan penuh berkah. menurutku, tahun ini aku mendapat kado ultah dari Allah yang paling luar biasa dibanding tahun-tahun sebelumnya. bener-bener di luar nalar...bahkan ga kebayang bakal secepet ini juga. Qodarullah ...pas awal september, tiba-tiba ditawarin sama ortu buat cari rumah tapak. awalnya bingung kan ya, soalnya udah ada apartemen. lagian ga ada uangnya juga wkwkw mau bayar pake apa :") terus ternyata ortu bilang kalo apartemennya mau dibeli aja sama ortu (buat invest disewa-sewain) trus kami disuruh cari rumah aja pake uang itu. Ya Allah ....gaada ujan gaada angin wkwkwk.  akhirnya nyoba lah kami kontak temen yang udah duluan ngebangun rumah di perumahan (di kab. bandung). jujur memang sulit sih cari "rumah" di bandung kalo budget under 1 M. makanya dulu yg pas

dua bulan lagi 2023

Tiba-tiba udah Oktober! Tanggal 20 pula! Aku sudah usia 26 tahun ini~ Alhamdulillah ... Rasanya baru kemarin aku mulai nulis di blog ini...ternyata 2009 itu sudah 13 tahun yang lalu ya... time flies too damn fast ! Semoga semuanya selalu sehat dan bahagia, apalagi katanya 2023 bakal ada resesi lah, kiamat lah, well ...paling ngga, kita semua aman-aman terus ya (huhuhuu) Sedikit renungan akhir tahun: kita bener-bener gak tau apa yang akan terjadi di masa depan, jadi bersiap, bekerja, dan berdoa! InsyaAllah , Allah akan kasih yang terbaik buat kita di timing yang tepat <3 Aaamiiin ...

Ramadan Mubarak!

Halo semua~ :D Alhamdulillah kita bisa dikaruniai kesehatan dan keselamatan hingga dapat menyambut ramadan tahun ini. Seneng sekaligus jadi masa-masa introspeksi diri selama 30 hari kedepan. Semoga kita bisa menjalankan ibadah di bulan suci ini dengan sabar dan khusyuk. Aaamiiin... Oiya btw beberapa waktu yang lalu aku dan suami Alhamdulillah khatam Qur'an + baca terjemahannya. Terus aku kepikiran untuk nandain terjemahan ayat-ayat favoritku dan aku share ke sini, sekalian mengisi kegiatan positif di bulan ramadan hehehe. Dimulai dari juz 1, surat ke-2: Al-Baqarah. Q.S. Al-Baqarah : 38 "Kami berfirman, "Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati ." Q.S. Al-Baqarah : 42 "Dan janganlah kamu campur-adukkan kebenaran dengan kebatilan (batil: kesalahan, kejahatan, kemungkaran) dan (janganlah) kamu sembunyikan keb

Hari Pertama di Kyoto: Pengalaman Pergi ke Jepang bersama Suami saat Pandemi

18 November 2020 Tepat setahun lalu kami pertama kali menginjakkan kaki di negeri sakura. Disambut dengan suhu belasan derajat, saat itu masih memasuki musim gugur. Masih kuingat dengan jelas suasana pagi itu saat seorang petugas bandara membagikan beberapa lembar kertas—yang aku masih bingung juga karena minim bahasa Inggris—lalu ia mengumumkan sesuatu kepada seluruh penumpang pesawat saat itu (dengan tetap berbahasa Jepang, lol ). Jarum jam menunjukkan pukul 7 pagi, suasana pesawat menjadi sedikit ramai karena penuhnya penumpang saat itu dan sepertinya mereka tidak betah menunggu berlama-lama (aku juga bingung, padahal sedang masa pandemi ya). Akhirnya, setelah menunggu pembagian kloter keluar, kami pun dipersilakan keluar dari pesawat. Saat itu,  di rombongan kami ada aku, suamiku, dan tiga temanku yang lain yang ikut serta dalam penerbangan itu. Saat kami keluar, kami berjalan mengikuti koridor yang sudah dipersiapkan oleh panitia (semacam satgas covid bandara Kansai). Banyak sek

kerumitan isi kepala pukul 22.27

terkadang aku ingin ditemukan dan dipahami, tapi kadang aku juga ingin tak terlihat. bagaimana pertentangan batin itu bisa terus menerus terjadi? entahlah . kadang aku ingin tulisan-tulisan di blog ini dibaca oleh orang-orang, tapi di sisi lain aku ingin ini menjadi tempat persembunyian terbaikku untuk menumpahkan perasaanku tanpa takut akan dikomentari atau di judge oleh orang-orang. aku ingin ditemukan sekaligus menghilang di saat yang bersamaan. begitulah. betapa rumitnya diriku ini.

pada suatu malam musim dingin di Kyoto

Kyoto, 01 Februari 2021 Memasuki bulan ke-2 sejak kami tinggal di Jepang. Musim gugur dengan daun kemerahan lalu berganti dengan hamburan salju yang turun pelan-pelan dari langit. Akhirnya, salah satu wishlist- ku untuk menyaksikan salju bersama dengan orang yang kucintai sudah berhasil kucapai. Check . Benar-benar suatu hal yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya untuk bisa tinggal di sini sekarang mengingat betapa pandemi menerjang seluruh belahan bumi dan melumpuhkan semuanya. Bagaimana sebuah makhluk tak kasat mata benar-benar memberhentikan gerak dunia dan seisinya. Sungguh mengerikan sekaligus membuktikan betapa manusia ini makhluk yang sangat lemah dan tidak memiliki kendali terhadap apapun. Tapi, pada akhirnya, takdir tidak pernah salah sasaran. Apa yang sudah ditakdirkan untuk kita--untuk terjadi di dalam hidup kita--tidak pernah tertukar dengan milik orang lain. Tidak pernah juga meleset. Jadi walaupun banyak hambatan, rintangan, ketakutan, dan sedikit keputusasaan akibat

northern lights

aurora borealis Pertama kali tahu nama itu dari buku sains waktu aku SD. Begitu jatuh cintanya aku dengan hamburan warna-warna yang menari di langit. Ditambah saat melihatnya di Discovery Channel di TV, semakin membuatku ingin pergi ke lintang utara hanya untuk melihatnya. Begitu indah, begitu magis. Di umurku yang ke-24 tahun ini, aku juga masih sama terpananya saat melihat aurora borealis , yang sekarang sudah banyak rekamannya di YouTube . Memang mengunjungi bumi belahan utara (tempat di mana aku bisa melihat cahaya yang menari di langit) sudah lama ada di dalam  wishlist- ku yang ingin suatu saat benar-benar kuwujudkan. Setidaknya, dapat melihatnya walau sekali seumur hidup sudah lebih dari cukup bagiku.  Jika disebut negaranya, aku bisa melihatnya dengan mengunjungi negara-negara skandinavia, seperti Norwegia atau Swedia. Selain dua negara itu, bisa juga sih dilihat di beberapa tempat ini: Fairbanks (Alaska), Yellowknife (Kanada), Islandia, dan Nuuk (Greenland). Tinggal mengumpul

kepada yang telah tinggal di masa lalu

Highschool memory is one of the memory that I want to erase and maybe good for me to start all over again. I feel so lost and disconnected all the time, even when I tried. Or maybe I just not tried hard enough. I don't know. My friends are good persons, they really are. But I lost them at some point and I could never go back. Sometimes it hurts me whenever the memories (of my highschool life) popped out. Disclaimer: cerita ini adalah memori sedih yang gak pernah kuceritakan sebelumnya. Untuk teman-teman SMA-ku yang membacanya, aku minta maaf jika tulisan ini sedikit menyinggung/membuat kalian merasa bersalah. Aku tahu kalian semua orang baik ♡ aku hanya bercerita apa yang aku lalui saat itu ㅡ Jadi...akan kumulai ceritanya... Aku memulai masa SMA dengan keadaan baru bangkit dari depresi, dan mencoba hidup kembali memungut sisa-sisa hidupku yang saat itu berceceran (karena papaku meninggal beberapa bulan sebelum masuk SMA). Ditambah sahabat SMP-ku tiba-tiba pindah ke luar kota,

always look on the bright side of life

Sebenarnya aku orang yang cukup simpel dan nggak ribet. Menurutku, banyak hal sederhana di dunia ini yang menyenangkan dan membuat bahagia kalau kita berhenti sejenak dan meluangkan waktu untuk mengapresiasinya. Terkadang orang terlalu abai atau malah terlalu fokus terhadap sesuatu tidak penting tapi menguras emosi, misalnya pertengkaran dan kebodohan seseorang di dunia maya.  — Bagiku, bahagia itu sesederhana: Membuka paket yang baru datang, Langit merah lembayung saat matahari mau terbenam, Lagu favorit yang tiba-tiba dimainkan di minimarket atau kafe, Awan-awan yang bentuknya lucu (aku pernah lihat yang bentuknya seperti anjing), Pantulan lampu mobil, lampu jalan, dan lampu lalu lintas di atas jalanan basah sehabis hujan reda, Senyuman orang yang kuanggap penting dan berharga (seperti suamiku), Beli buku random dan ternyata isinya bagus, Dandelion yang belum rontok (jadi bisa ditiup, hahah), Salju yang turun pelan-pelan dari langit, Semut-semut yang sedang bergotong royong mengangka

ray of sunshine

Kata orang aku tuh mengingatkan mereka kepada matahari. Memberi energi kepada sekitar, membuat tertawa, selalu memancarkan aura positif dan semangat, pemberani, serta menghidupkan suasana jadi lebih cerah.  Tapi…apa sih yang sebenarnya aku lihat di dalam diriku sendiri? Well, Aku sih merasa aku nggak ada bedanya dengan yang lain. Aku juga manusia, yang bisa ngerasa sedih dan jengkel, bisa badmood tanpa alasan yang jelas, atau kadang seenaknya jump to conclusion . Mungkin keceriaan dan kecerahan itu bagian dari nature -ku sejak kecil. Tapi yang banyak orang nggak tahu, aku sudah mengalami banyak hal pahit sepanjang hidupku jadi aku bisa lebih santuy dan memilih untuk menghabiskan energiku menjadi sesuatu yang positif. Atau lebih tepatnya, paling nggak karena hidup ini sudah berat, aku ingin bisa sesederhana membuat seseorang tersenyum hari ini (ini sudah jadi daily goal -ku— at least one person is smiling because of me ). Mungkin bisa dikatakan aku ini anak yang privileged , lahir di m

mohon bersabar, ini ujian

2020. Wow. So much wow. Lots of things happened, hit us like a truck (literally!) Still the first trimester but the world are suffering. Jakarta Floods, Australia Bushfires, and now...Coronavirus Pandemics (I couldn't even process this). Right now, I'm sitting in a hotel room in Cirebon. Wondering about what-could and what-could-not possibly happen during our first week of social distancing. Yeah. We're all in the middle of social distancing week that'll last for 2 weeks (I think it'll end on March 28th). Great.

New Life?

kinda. Well, Alhamdulillah banget banget banget buat segala rahmat dan nikmat yang Allah curahkan kepadaku di hidupku yang singkat ini. Hari ini, 13 Februari 2019, aku duduk manis di tempat yang kusebut "rumah" pertama kami. Sebelumnya, kami masih ngontrak sih di Cigadung, dan per 1 Februari, kami sudah officially  nempatin apartemen ini. 33 meter persegi dan aku hepi. Kalau tanpa curahan berkah dari Allah SWT, semua ini nggak mungkin terjadi. Kalau diinget-inget lucu juga gaksih?? Tepat setahun yang lalu aku baru kontakan sama suamiku sekarang (setelah 6 bulan cuti dan impromptu ke Bandung). Hanya butuh waktu sesingkat-singkatnya untuk kami yakin dan memantapkan diri, lalu memutuskan untuk menikah. 29 Januari  aku dikontak temen, ditanyain ama dia kapan aku mau ngelarin TA. Daaan aku becandaan bilang "iye iye besok ke Bandung", dengan kondisi aku belum beli tiket pesawat dan gamikir apa-apa LOL. Malemnya aku langsung booking flight besok pagi ke Ba

A hundred days with you

Hola sayangku! Ga kerasa udah 100 hari aku menjadi istrimu. Berasa cepet banget ga sih? Hahahah. Rasanya baru kemaren hectic-hectic perkara undangan, ngeprin alamat, telpon-telpon Miss Deni wkwkwㅡtau-tau udah 100 hari aja! Di hari keseratus ini, seperti hari-hari sebelumnya sejak kamu mengucap janji di depan penghuluㅡbahwa aku bahagia. Semuanya ga kebayang banget! Aku jadi istrimu, aku kerja jadi art tutor, kamu lanjut S2, kita mulai pelan-pelan settle di Bandungㅡoh dan ada satu tambahan anggota keluarga kecil kita! Si Boi yang super nakal tapi lucu heheheh. Benar-benar doa yang kupanjatkan dengan penuh tangis dan harapㅡdan setengah menuntutㅡhahahah/plak/bahwa 2019 diberi jalan keluar atas tahun 2018 yang merupakan my lowest point. Really. Saking low-nya sampe aku pernah suatu hari pengen udahan aja dari dunia. Sad . Tapi ternyata Allah memang dan akan selalu Maha Baik. Aku mungkin terlalu suuzon ke Allah dulu pas 2018. Mungkin Allah mematahkan hatiku karna ingin menyelamatkanku d