Rewind Me Back

Freya
 Oooh tidaaak oooohhh Tuhan, dia menoleh kesini! DAMN. JANGAN NOLEH PLIS JANGAN NOLEH!
Kututupi mukaku dengan sebelah tangan. Dia, kenapa dia ada di pesta pernikahan kakakku! MEMANGNYA DIA SIAPA!! Kenapa kakak ngundang diaaa! Duh, mimpi buruk nih kalau aku sampe bikin ngaco gara-gara dia!

Adrian
Hmmm, pesta yang lumayan. Agak bosen sih. Tapi ngomong-ngomong....kakak kemana ya?
Kutolehkan wajahku untuk mencari kakak. Kayaknya cocktail itu enak...

Freya
FOR GOD SAKE!!! Kenapa dia malah kesini! OH NOOO!! 
Kulangkahkan kaki selebar mungkin, secepat mungkin. Sialnya, langkahku macet karena sequin dress pengiring pengantin ini nyangkut di heelsku. Harus cepet-cepet niiih..!! AAAAH!

Adrian
EHH?!!

Freya
God please save me!!!


BRAAK!! KREK!

Freya
I wanna shot my head right now.

Adrian
"Kamu nggak papa?"  
Cewek ini apa mabuk ya? Waduh tumpah semua ini winenya di lantai..

Freya
"Y..Ya."  
Kenapa dia liatin akuu!! Duh, keringetan jadinya..

Adrian
 "Eh!"

Freya
"Ke-kenapa?!"


Adrian
Gimana nih bilangnya!


Freya
Kenapa dia liatin aku.....atau jangan-jangan.............SHIT!!
Kulihat sequin dressku yang robek parah di bagian betis. Ya Tuhan, apa-apaan ini... Aku nggak bisa lama-lama disini!

Adrian
Lho, kenapa cewek itu pergi?! Eh tung....gu..Yah, dia sudah pergi..
Kupungut satu anting yang terjatuh itu di lantai.
Sepertinya aku kenal sama cewek tadi...

Somewhere out there
Freya
Kenapa dia muncul lagi...gimana ini. Duh, dressku pake acara robek segala! Dia ngeliat pula! Kalau dia lama-lama disini, pertahananku bisa runtuh..Tuhan, usirlah dia dari kehidupanku. Its enough.

Adrian
Eh! Itu dia orangnya! 
Kulangkahkan kaki menuju gadis yang ada di balkon itu. Dress biru tua dengan aksen sequin itu sangat manis di tubuhnya. Sepertinya dia mabuk. Wajahnya itu...sangat familiar...

....

Freya
Kurasakan pundakku ditepuk. "AAAAH!!"


Melanie
"Fre! Dari tadi kakak cariin di dalem, malah berdiri di luar..nanti masuk angin loh.. udah ayo masuk! Pesta kakak kan juga belum selesai."

Freya
Aku mengangguk. Kukaitkan jemariku ke jemari kakak. Apa aku tanya kakak saja ya apa sebenernya hubungan kakak sama dia..
"Eh Kak.."


Melanie
"Ya? Oya Fre, kamu belum foto sama kita nih! Kebetulan itu adeknya kak Bim udah dateng! Yuk!"

Freya
A-adek?

 
...

Bima
"FREYA!! Ini niih adeknya kak Bim! Yang dulu pernah satu SMA sama kamu! Kenalin, Adrian! Maaf, baru dateng dari London, jadi belum pernah ketemu ya."

Freya
My body is gettin petrified. He's there. Seseorang yang kukenal, atau, LEBIH dari kenal, sedang dirangkul oleh kakak iparku. Secara langsung atau tidak langsung, dia akan jadi  saudara iparku. Perfect. Tuhan, kenapa Engkau memberi hamba skenario sesulit ini...


Melanie
"Hemm, mungkin kalian juga bisa sharing-sharing deh mulai sekarang, Dri, Fre.. Sebagai saudara ipar baru! Hehe. Ohya Dri, Fre tuh dulu naksir lho sama temen seangkatannya, naksir berat tuh, sampai setiap hari bikin ngaco aja kalo ketemu..hahaha, mungkin kamu tau orangnya?"

Adrian
"Eh? Beruntung banget ya orang yang disukai Fre..Fre cantik sih.. Maaf kak Mel, aku nggak tau, nggak pernah ketemu Fre di sekolah. Aneh ya, padahal Fre secantik ini, tapi kok aku nggak pernah liat ya? Hehe.."

Bima
"Eciyee, kamu aja tuh emang nggak pernah perhatian sama sekeliling! Nah, sekarang kan udah tau nih yang mana adeknya kak Mel..cantik kan, seperti cerita kakak!"

Adrian
"Iya kak, percaya deh..hehe. Ini Fre..tadi jatuh. Aku sampe salah orang tadi di balkon.."
Kusodorkan sebelah anting ke Freya. Kenapa dia nggak nanggepin ya? 

Melanie
"Asal tau aja, dulu Fre itu__"

PRAKK!!


Bima
"FRE!!"
 
Freya
Its enough!!
Kuambil anting itu kemudian kulemparkan ke muka Adrian. Kulepas kedua heelsku. Aku berlari sekuat tenaga ke kamarku. Airmata pun berlinangan.
Dengan jarak sedekat itu, dia juga masih belum mengenaliku? Tuhan, seterbatas itukah ingatan manusia?

...

Adrian
Aku ingat sekarang..hmm, dia rupanya. Seseorang yang membuatku sampai melintasi duapertiga benua hanya untuk melupakannya. Dia sudah berubah. Dia...cantik. Dia yang melemparku dengan kue ulangtahun untukku buatannya. Dia yang selalu ada di sudut koridor memperhatikanku saat aku latihan basket. Dan dia...yang selalu mengenakan kacamata dengan kepang rambut anehnya, selalu membuat kekacauan setiap melihatku. Dia...menyukaiku? Aku harus mengejarnya.

Melanie
"Dri? Maafin Fre yaa...Aduh masa' kamu cuma sehari disini langsung dimusuhin sama Fre? EH DRI?! Kok malah pergi..."

 Bima
"Duh, adek-adek kita tuh sukanya aneh-aneh, yuk balik Say.. Masih banyak tuh tamunya.."

...

Next morning
Freya
Lho aku nangis sampe ketiduran?!! Trus, Adrian kemaren...??!
Kulangkahkan kakiku ke pintu. Kubuka kunci pintu. Kulihat handphone yang tergeletak diatas meja dan menemukan 25 missed calls. 21 diantaranya nomer tak terdaftar, dan 4 dari kakak. Nomer...siapa ini? Kucoba redial tapi teleponnya diluar jangkauan. Yaudahdeh. Aku mau sarapan dulu...

...
...
...

Freya
 Sudah ratusan kali, mungkin, kuremas dan kulempar kertas lusuh ini. Dan ratusan kali kupungut serta kubaca lagi dengan sesak yang meghimpit jantungku. Penyesalan merayapi hatiku. Dan pada akhirnya, aku harus tahu hal ini. Suatu kepastian yang nggak mungkin bisa kupercaya lagi. Surat yang tadi pagi kutemukan di keset depan kamarku menjelaskan semuanya. Mungkin sudah saatnya kumusnahkan saja surat ini.
Selamat tinggal, Adrian... Asal kau tahu, aku juga masih...sampai sekarang..
Dan... surat itupun teronggok di tong sampah kamaku.

...

"Untuk Freya,
Fre, mungkin aku bodoh. Mungkin aku naif. Tapi satu hal yang pasti, aku menjadi maniak ndengerin Against All Odds karena kamu pindah sekolah tiba-tiba dan nggak muncul lagi dikehidupanku. Aku seperti kehilangan seseorang yang selalu ada untukku. Maafkan aku, mungkin ini karma karena aku selalu mengabaikanmu, tapi sekarang aku ingin menebusnya, aku ingin mengembalikan 2 hal yang tak mampu kusimpan lagi.. ini anting kananmu, dan cintaku untukmu yang terlambat kusadari.
 p.s. :
1. Fre, mungkin hal yang kedua susah untuk kukembalikan, karena salahmu yang menjadi sangat cantik. Aku kangen rambut kepangmu.
 2. Hari ini aku kembali ke London, dan mungkin nggak kembali ke Indonesia dalam waktu yang lama. Mungkin saat aku kembali, kau sudah menemukan orang yang tepat untukmu. Kudoakan, Fre :)
 yang masih mencintaimu,
Adrian "

Comments

Post a Comment