empat-april-dua-ribu-tiga-belas

Another sad day.
Duduk merenung di kursi, melihat langit biru dengan arak-arakan awan putih seperti kapas. Melewati detik demi detik dengan gelisah. Dengan hati mencelos, terus memikirkan berapa lama lagi aku akan duduk di kursi ini. Tempat ini semakin ramai seperti sediakalanya. Namun tetap saja, aku merasa sepi, merasa hampa. Perjalanan singkat kemari sudah cukup membuatku merenungi segala egoku. Aku egois. Tapi egoku melumpuhkan perasaanku. Lagi-lagi, aku diam dan menatap ke langit. Menerawang jauh hingga bola mataku menangkap tiang-tiang gardu listrik, dan mengikuti alurnya. Tetap saja aku tak bisa mengalahkan diriku sendiri. Karena kesal, kukeraskan headset di kepalaku. Kukeluarkan saja notes putih milikku dan mulai menyoretinya dengan coretan-coretan ide novel. Seperti itu.


picture source: deviantart

Comments