selamanya

Sayangku
begitulah namamu yang tertera di layar ponselku 
betapa bahagianya aku dengan hal sederhana:
seperti saat namamu muncul sebagai satu notifikasi pesan belum dibaca.


semenjak kau datang dan menyodorkan kebahagiaan padaku,
aku merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia ini.
bagaimana tidak,
dicintai begitu dalam oleh seseorang,
benar-benar hal yang dulunya hanya bisa kupanjatkan melalui rangkaian doaku.
dan ternyata Tuhan mendengar:
Dia mengirimmu tepat ketika aku rasanya ingin menyerah dan tidak mempercayai jika aku pantas untuk dicintai
Terima kasih, Sayangku.

dulu, aku sempat tidak percaya akan kata 'selamanya'
karena ada yang pernah mengucapkannya seperti mantra,
namun ia sendiri yang menghancurkannya
bagaimana kata 'selamanya' sudah tak berarti dan begitu tiada bagiku

namun kemarin,
aku merasakan hatiku bergetar saat membacanya:
"aku mencintaimu selamanya"
bagaimana tiba-tiba dadaku membuncah
menyadari jika kata yang kukubur dalam-dalam itu muncul kembali
aku tidak menyangka akan ada yang mengatakannya lagi kepadaku.
dan yang lebih tidak kupercayai,
bagaimana hatiku rasanya bahagia hingga ingin menangis,
setelah membaca itu di layar ponselku.


aku ingin percaya lagi.
aku ingin kali ini percaya lagi.
seperti Edward Tulane,
tidak apa-apa hancur berkeping-keping.
pada akhirnya akan ada seseorang yang memungut tiap kepingnya dan melekatkannya seperti sedia kala.
jadi, aku ingin kamu adalah selamanya untukku.

terima kasih atas selamanya yang telah kau berikan,
aku percaya kita bisa bahagia,
     selamanya.

Comments