hanya melantur (?) mungkin.
Hello?
Selarut ini, apa yang sedang kulakukan? Menulis entry yang nggak jelas, dengan diiringi backsound When I Think of You-nya Lee Ryan.
Okay. Sejujurnya sih nulis ini karena ada dua hal:
1. Bosen ngerjain ppt Biologi (ini harus tampil besok! #whatever)
2. Kasian udah lama nggak di update (udah 23 hari gak update!)
Nah, sekarang lagunya ganti jadi Padi-Seperti Kekasihku. Aduh galau banget ini. Haha. Jadi keinget omongan temen suatu hari di kantin.
Yah, nggak salah sih dia ngomong itu, tapi nggak bener banget itu statement-nya. Aku pengen ngelurusin ajasih.
Yah, nggak salah sih dia ngomong itu, tapi nggak bener banget itu statement-nya. Aku pengen ngelurusin ajasih.
Do you ever fall in love?
Yang mana membuatmu gila. Napasmu tercekat setiap didekatnya. Rasanya tak butuh ucapan apapun darinya. Dekat dengannya itu suatu hal yang nggak mungkin terjadi setiap hari. Melihatnya butuh keberanian. Menyapanya saja tak berdaya. Dan akhirnya menyembunyikan perasaan ini dengan sangat keji, mencoba membunuhnya, memasukkannya kedalam lubang-lubang yang sudah luka karenanya.
Namun nggak semua jatuh cinta menjadi hal yang obviously seperti itu, ya mungkin sebagian besar gitu, tapi apa kata orang tentang cinta pertama memang nggak pernah salah. Cinta pertama, such another complicated silly thing.
Sekarang playlistnya muter Back to December - Taylor Swift. Nambah galau aja bro.
Oke lanjut. Sejujurnya cinta pertamaku jatuh di awal aku masuk SMP (pacarku juga tau kalau dia bukan cinta pertamaku, doakan saja dia cinta terakhirku :') Amiin). Seorang kakak kelas, yang selalu ada di balkon lantai 2, setiap aku olahraga, dia selalu ada disana, entah ngapain ya (terserah masnya lah ya). Jadilah, aku selalu memerhatikan manusia itu sesaat sebelum olahraga. Pertama karena iseng, lama-lama jadi kebiasaan. Rasa itu berubah jadi penasaran, dan tatapan yang diberikannya berubah--dari yang biasa, sampai ke tatapan memeperhatikan. Pelajaran olahraga menjadi pelajaran yang sangat kunantikan setiap minggunya. Karena hanya disaat itulah aku bisa bertemu dengannya (walau nggak secara langsung). Aku menjadi semangat sekali saat olahraga, hingga melakukan senam lantai sampai level yang sangat horor (split, dolphin, handstand, sikap lilin, roll depan-belakang, koprol, kayang, balance dst) itu bisa kulakoni dengan lancar. Mungkin karena perasaanku yang berbunga-bunga, atau entahlah aku belum bisa menerjemahkannya. Nilai olahragaku juga menjadi sangat baik, menyaingi nilai Biologiku. Haha. Ya begitulah, rutinitas setiap minggu itu kujalani dengan perasaan yang bahagia sekali. Aneh, tapi aku jatuh cinta dengan seseorang yang bahkan aku belum tahu namanya.
Aku bukan tipikal anak yang suka berdandan atau mengenakan hal-hal imut ke sekolah. Malah, benda wajib yang harus ada di kepalaku adalah topi. Ya, aku suka mengenakan topi. Selain melindungi dari panas, topi bisa membuatku nggak mencolok di kerumunan orang. Aku bukan tipe anak yang suka diperhatikan, sebetulnya. Setiap sekolah aku selalu memakai topi. Bahkan topi juga membantuku untuk menyembunyikan 'perasaan aneh' yang menjalari hatiku setiap hari. Aku masih belum mengenalnya sampai detik ini. Tapi beberapa kali dia memerhatikanku dari lantai 2 pas olahraga, dan betapa konyolnya aku jika aku sampai segila ini ketika yah, tidak tahu namanya padahal jarak kelas kami hanya 30 langkah. 30 langkah yang memisahkan kita, dan setahun perbedaan kita.
Kala itu aku merasa bahwa waktu masih panjang, dan biar kunikmati dulu segala rasa penasaran ini. Sensasi dan euforia yang nggak pernah kurasain sebelumnya. Ini bukan naksir seperti jaman-jaman SD dulu, ini jatuh cinta. Rasanya beda sekali. Kadang aku bertindak kampungan sekali. Ya Tuhan, tapi aku nggak bisa nggak kampungan. Dialah yang membuatku begitu kampungan...
Suatu hari aku tahu namanya dari seorang temanku. Aku berpura-pura menanggapi omongannya dengan biasa saja. "Oh ya?" hanya itu yang kuucapkan waktu dia menyebut nama itu. Di dalam hatiku berasa loncat gembira, aku nggak peduli aku sangat berlebihan, tapi ini nyata. Setelah temanku itu pergi, aku meloncat kegirangan di tempat yang sama. Tuhan, terimakasih.
Hari sesudahnya aku hanya terus memikirkan nama itu terus dan terus. Disisi lain, aku memikirkan bahwa aku ini masih SMP, pasti ini yang disebut cinta monyet. Berarti kalau itu benar, aku memang benar-benar gila seperti monyet.
Setelah sebulan matrikulasi, akhirnya mulai dibuka pendaftaran ekskul. Aku bingung memilih karena banyak sekali ekskul yang dibuka. Karena tidak ada batasan maksimal, aku memilih Science Club, Paskibra,dan Karawitan karena harinya yang berlainan. Lalu semuanya pun terjadi. Di hari pertama ekskul paskib, dia ada disana. IYA DIA DISANA! Ya Tuhan, demi apa, aku nggak tahu. Ternyata dia senior paskib. Senangnya hatiku pas itu. Tapi berhubung lagi baris berbaris, aku hanya bisa nunduk sambil senyum. Sebatas itu.
Hari demi hari berlalu, akhirnya terjadi banyak keajaiban. Aku mulai sering bertemu mas itu karena aku ikut LDK untuk kepengurusan OSIS (dan Alhamdulillah saya terpilih), masnya ternyata juga ikut. Entah apa lagi rencana Tuhan, aku tak pernah tahu. Hingga kami menjadi semakin dekat, dan aku tetap berada dalam zona kecanggungan, diliputi rasa yang tak menentu--justru aku sangat salah tingkah bila bertemu orang itu. Dan kini, aku nikmati masa-masa ini, berharap waktu akan melambat, dan semuanya akan tetap seperti ini. Aku menyukainya entah dia menyukaiku atau tidak, itu sudah cukup.
Itu sih pikiranku dulu. Ternyata nggak cukup. Sebulan sebelum peneerimaan rapor semester 1, aku diberitahu mamaku aku akan dipindahkan ke Surabaya. JGLER! Bagai disambar petir, aku cuma diam saja. Bagaimana bisa aku menolak--kan yang biayain tetep mamaku--jadi aku nurut saja. Bagaimana dengan perasaanku pada mas itu...? Aku nggak tahu. Aku hanya berharap ini mimpi.
Berhari-hari berlalu, aku terus memikirkan tentang rencana kepindahanku. Ternyata aku selama ini terlena, aku hanya menikmati menyukainya dari jauh saja. Aku menyesal telah menghabiskan waktuku, membuat kesempatan untuk mengetahui perasaannya padaku hilang. Sebentar lagi kami takkan bertemu lagi. Walaupun Surabaya-Sidoarjo bersebelahan, namun diantara jutaan manusia, bagaimana aku bisa menemukannya...
Dan hari itupun pindah. Hari dimana aku harus merelakan semuanya untuk berpisah. Guru-guru yang sangat kusayangi, Sahabat-sahabat yang mencintaiku, dan...orang itu, orang yang membuat perasaanku campur aduk selama 6 bulan ini. Selamat tinggal semuanya.
---
Setelah kepindahanku, aku masih belum bisa melupakan mas itu. Banyak perasaan silih berganti, namun hatiku masih tidak bisa menerima. Akhirnya aku berpikir, kalau begini terus, selamanya aku takkan bahagia. Diakhiri sekarang, atau aku terus terkungkung dalam kesedihan. Masa depanku masih panjang. Mungkin dia bukan yang terbaik bagiku. Tuhan, berilah pentunjuk..
Akhirnya aku move on. Setelah pindah SMP, aku jadi gila-gilaan, menjadi diriku sendiri, dan aku bahagia. Aku dikelilingi banyak orang yang menyayangiku. Ada sih perasaan naksir (ya ngefans gitu sih), tapi akhirnya baru SMA ini aku jatuh cinta lagi kepada orang yang ingin kubahagiakan dan ingin selalu kulihat senyum di wajahnya.. dialah mon chere-ku :) Thanks God..
Hari demi hari berlalu, akhirnya terjadi banyak keajaiban. Aku mulai sering bertemu mas itu karena aku ikut LDK untuk kepengurusan OSIS (dan Alhamdulillah saya terpilih), masnya ternyata juga ikut. Entah apa lagi rencana Tuhan, aku tak pernah tahu. Hingga kami menjadi semakin dekat, dan aku tetap berada dalam zona kecanggungan, diliputi rasa yang tak menentu--justru aku sangat salah tingkah bila bertemu orang itu. Dan kini, aku nikmati masa-masa ini, berharap waktu akan melambat, dan semuanya akan tetap seperti ini. Aku menyukainya entah dia menyukaiku atau tidak, itu sudah cukup.
Itu sih pikiranku dulu. Ternyata nggak cukup. Sebulan sebelum peneerimaan rapor semester 1, aku diberitahu mamaku aku akan dipindahkan ke Surabaya. JGLER! Bagai disambar petir, aku cuma diam saja. Bagaimana bisa aku menolak--kan yang biayain tetep mamaku--jadi aku nurut saja. Bagaimana dengan perasaanku pada mas itu...? Aku nggak tahu. Aku hanya berharap ini mimpi.
Berhari-hari berlalu, aku terus memikirkan tentang rencana kepindahanku. Ternyata aku selama ini terlena, aku hanya menikmati menyukainya dari jauh saja. Aku menyesal telah menghabiskan waktuku, membuat kesempatan untuk mengetahui perasaannya padaku hilang. Sebentar lagi kami takkan bertemu lagi. Walaupun Surabaya-Sidoarjo bersebelahan, namun diantara jutaan manusia, bagaimana aku bisa menemukannya...
Dan hari itupun pindah. Hari dimana aku harus merelakan semuanya untuk berpisah. Guru-guru yang sangat kusayangi, Sahabat-sahabat yang mencintaiku, dan...orang itu, orang yang membuat perasaanku campur aduk selama 6 bulan ini. Selamat tinggal semuanya.
---
Setelah kepindahanku, aku masih belum bisa melupakan mas itu. Banyak perasaan silih berganti, namun hatiku masih tidak bisa menerima. Akhirnya aku berpikir, kalau begini terus, selamanya aku takkan bahagia. Diakhiri sekarang, atau aku terus terkungkung dalam kesedihan. Masa depanku masih panjang. Mungkin dia bukan yang terbaik bagiku. Tuhan, berilah pentunjuk..
Akhirnya aku move on. Setelah pindah SMP, aku jadi gila-gilaan, menjadi diriku sendiri, dan aku bahagia. Aku dikelilingi banyak orang yang menyayangiku. Ada sih perasaan naksir (ya ngefans gitu sih), tapi akhirnya baru SMA ini aku jatuh cinta lagi kepada orang yang ingin kubahagiakan dan ingin selalu kulihat senyum di wajahnya.. dialah mon chere-ku :) Thanks God..
Yasudah, sekian cerita masa lalu saya. Intinya, move on itu nggak selalu berarti cinta kita sebelumnya nggak serius atau kadarnya patut dipertanyakan, namun move on itu tidak mau menyianyiakan waktu untuk sesuatu yang jelas-jelas sia-sia karena kita nggak mungkin ngedapetinnya lagi. Tapi asalkan harus udah ada usaha sebelumnya. Nggak ada ceritanya move on gampang, aku aja butuh waktu lebih dari setahun--itupun dengan syarat nggak ketemu. Keep fighting girls! Jarak yang memisahkan dan jatuh cinta lagi itu dua hal yang bikin cepet move on. Sudahlah, jangan mbatin aku cuma ngomong tok, aku juga pernah ngerasainnya. Emang sih, kalo semakin lama kita suka sama seseorang, semakin susah buat move on. Yaaa, semua....terserah kamu ajasih mau milih mana. Kan disini aku cuma mau cerita, hehe :P
Good Night!
salam lacuptea
p.s. Cerita ini cuma cerita masa lalu, buat pelajaran. Sekarang aku cintanya tetep sama pacarku dong *haha *peace ^^ #ceile
salam lacuptea
p.s. Cerita ini cuma cerita masa lalu, buat pelajaran. Sekarang aku cintanya tetep sama pacarku dong *haha *peace ^^ #ceile
zatu tua tida
ReplyDeletewhat do you mean? .-. ?
Deletewah argumennya bagus sekali ;) La-chan sekarang udah pny pacar blm? La-chan nulis ini karna dari sisi lat-chan. klo udah pernah ngga la-chan tny,atau bahkan la-chan sudah tahu,hmmh klo pacar la-chan sendiri susah nggak move on nya? klo susah move on dan sampek sekarang belum move on gimana? pasti sedih kan ya T,T
ReplyDeleteMakasih ^^
Deletekalo boleh tau, ini siapa ya (nama aslinya dong, hehe) ?
Sekarang Alhamdulillah saya sudah punya pacar.. hehe..dan maksudnya tanya ke pacar apa ya? Saya agak bingung sama pertanyaannya.. (maaf bisa diperjelas nggak ^^v)
makasih ya udah mau comment :))
aku Della :)
DeleteOh sudah ya,ikut bahagia yah. maksutku itu apa pacar la-chan sebelumnya punya pacar sbelum la-chan? klo udah,pacar la-chan gampang nggak move onnya?
gimana sih caranya biar kita bisa bikin pacar kita move on? soalnya aku punya pacar dan aku curiga dia itu belum bisa move on gitu
pls jawab ya ;)
Ooh gitu :) pacarku sblmnya juga udah pernah pacaran kok del.., ya namanya move on pasti nggak segampang membalik tangan, tapi sekarang insyaAllah udah seratus persen move on. Dulunya waktu putus, dia yg mutusin mantannya, jadi lebih cepat move on..hehe :)
Deletecara biar pacar kita cepet move on ya kita yakinin aja ke diri kita kalau pacar kita itu udah milih kita diantara banyak cewek lain...itu bikin hati kita plong, jangan pernah curiga atau berandai andai dia balik sama mantannya. Beri kepercayaan ke dia, pasti dia nyaman sama kita dan hubungan insyaAllah bisa langgeng..jangan dicurigai atau dikepoin mlulu, ntar tambah berantem kamunya..
okee ;))
Emgnya jrak antara pacar la-chan putus sama la-chan jadian brp lama ? Kok la-chan yakin bnget kalo dia uda move on seratus persen ?
Deletenggak terlalu lama juga sih jaraknya, hehe.. yakin (insyaAllah) soalnya dia udah nggak pernah bahas atau ungkit-ungkit lagi mantannya ... gitu :)
DeleteWah hebat ya la-chan. Apa la-chan kenal mantannya pacar la-chan ? Emgnya la-chan jadian setelah pacar la-chan putus brp lama ?
DeleteWah hebat ya la-chan. Apa la-chan kenal mantannya pacar la-chan ? Emgnya la-chan jadian setelah pacar la-chan putus brp lama ?
ReplyDeleteya nggak terlalu lama pokoknya, tapi aku sendiri nggak ngitung..hehe
Delete