lever du soleil

dia bertanya padaku, lagi:
"yang mana foto kesukaanmu?"

yang itu, jawabku, malas.

"yang mana sih?" tanyanya sambil ngescroll puluhan file foto di layar handphonenya.

nih. kutunjuk satu foto berlatarkan sunrise dengan padang rumput dan semak-semak.

"oh.......kenapa gitu suka banget ama yang ini?"

suka aja, gaboleh?

"ih ketus amat, emang pengen tahu juga gaboleh?" katanya sambil memanyunkan bibir.

gatau, rasanya.......tiap liat foto yang itu aku kaya berasa ada di tempat yang lain gitu...yang

"yang gimana?"

ih jangan motong bisa ga? heuh!

"iya, iya. jadi, tempat lainnya kaya gimana?"

ya, kaya tempat yang tentram banget gitu. aku suka aja liatnya. dasarnya sih, aku emang suka sunrise dan sunset. langit pagi ketika kebanyakan orang masih tidur dan langit sore ketika kebanyakan orang masih sibuk. cuma orang orang tertentu aja yang memang punya waktu untuk menikmatinya, yang bakal sadar kalo dua masa pergantian hari itu indah. magis!

"setuju sih. tapi menurutmu kenapa sunrise atau sunset itu seindah dan semagis itu?"

soalnya langit biru.

"maksudnya?"

coba kalo tiap hari langit warnanya merah, pink, oranye semburat lembayung...pasti kita ngeliat sunrise dan sunset biasa aja. dan pas masanya langit berubah biru, semua orang akan mikir kalo biru itu romantis, indah, magis!

"ooh"

tau aurora borealis?


"yang ijo di langit itu?"


nah, sekarang kamu paham kan kenapa jadi indah dan magis?
.
.
.
.
.
ada hal hal di dunia ini, yang tanpa kita sadari sebenarnya sangat indah dan magis; tapi hanya terlewatkan begitu saja karena kita sudah terbiasa.
.
.
seminggu setelah percakapan itu, aku pinjam handphonenya.

一wah, sekarang wallpapernya pake foto yang waktu itu!

"iya, soalnya aku ga mau melewatkan yang indah dan magis" ucapnya, sambil memandang wajahku.

eh? 
kurasakan panas menjalar di pipiku.



                                                                                       ---lacuptea



Comments