Kadangkala
pada suatu masa aku berdiri
mematung
tanpa tahu apa yang ingin kulakukan
gores gores itu masih terasa
nyata
imajiku dipenuhi oleh kumpulan kata
kata yang berjalan pincang
tersayat
tak terselamatkan
kupejamkan mataku
pada sebuah ingar bingar
yang hampir membuat otakku pecah
dadaku sesak
meledak
kali ini untaian kata pincang itu
meraba raba dinding
mencoba mencari
apa yang mampu kuungkapkan
tapi nyatanya
aku terduduk
diam
memandangi tetesan tetesan kesedihan
yang meluncur pelan
membungkam tiap serat pikiran
aku tak kuasa dan tak sanggup
kiranya aku mampu
aku ingin mengenyahkan mereka
yang terpincang pincang
menari dalam anganku
mendatangiku
tiap akan kututup
kelopak ini
sedangkan
apa lagi
yang ingin
kupertanyakan?
aku diam membisu
melihat semuanya
terserah saja
terserah kala
yang tiba kadang kadang
lacuptea
gus ngedh, kerasa bgt sedihnya si Lat ._.
ReplyDeleteLagian bhs mu udh kek tingkat dewa begini -..-"
hehehe thanks haw :D
Delete