Hai Guys, yap....kali ini aku akan bahas tentang filosofi. Haha, emang sih temanya agak 'berat', tapi dijamin nggak seberat Inheritance -nya Christopher Paolini...hahaha (kalo itu mah, berat secara harfiah =)), secara, 920 halaman, bahkan terkesan 'lebih tebel' daripada harpot ) Yaudah, daripada mikir2, kelamaan, pusing sendiri sama Inheritance, Brisingr, Eldest ---lho kok malah nyambung tetralogi Eragon --- langsung aja deh, kita masuk ke topik.... filosofi jari. Ya! Dee emang punya Filosofi Kopi, tapi aku punya filosofi jari. Perhatikan deh jari kalian! Pasti ada yang kurus kayak wortel lokal sama gendut kayak wortel impor, hahaha, just kidding! Nggak masalah wortel-wortelan, tapi aku baru dapet ilham nih..Pernah nggak sih kalian merhatiin tangan kalian..? Jari-jari itu...? Apa filosofinya...? Bagi kebanyakan orang, jari itu dilihat berdasar fungsi. Buat nulis, main piano, main gitar, makan, megang, ngetik, ngupil-haha-, dll deh....tapi coba liat morfologi, ci...